Ketua LAZISNU Pasongsongan K Ahmad Abdullah Sattar
mengingatkan agar warga mewaspadai kotak amal yang terindikasi jaringan teroris.
“Modus kotak amal dengan tujuan menggalang dana untuk
kegiatan terorisme ini telah banyak ditemukan di berbagai daerah di Indonesia.
Karena itu, kita perlu berhati-hati mendonasikan sebagian harta kita. Jika
tidak, kita akan menjadi bagian dari donatur kegiatan yang mengancam NKRI ini,”
katanya saat mengkonsolidasikan pembentukan LAZISNU ranting di perkumpulan Lailatul
Ijtima’ Nahdlatul Ulama (LINU) Ranting NU Montorna Selatan, Rabu (15/03/2023), di
Desa Montorna, Kecamatan Pasongsongan.
Di Sumenep sendiri, lanjut pria yang akrab di Kiai
Sattar, kotak amal yang disinyalir menjadi modus pendanaan, rekrutmen,
pelatihan dan pendidikan Jamaah Islamiyah (JI) juga menyebar di berbagai
wilayah.
“Meskipun kotak amal 'eLziz Al Uswah atau Bersapa' telah
ditertibkan di sebagian wilayah di Sumenep, namun tidak menutup kemungkinan
mereka kembali menyebar kotak amal dengan nama yang berbeda,” ungkapnya.
Kotak amal dengan nama yang bereda itulah, terang Kiai Sattar, kini sudah bisa dijumpai minimarket dan toko kelontong.
“Di Pasongsongan sendiri, kotak amal tersebut sudah menyebar.
Untuk itu, jika Baznas dan Kemenag Sumenep tidak segera mengambil langkah
strategis, Sumenep akan mudah dibobol kelompok teroris,” katanya.
Terkait nama kotak amal baru dengan modus yang sama, dirinya
enggan memberi jawaban.
“Hal ini bukan wewenang kami. Biarlah pihak kepolisian
yang mengungkap semuanya,” jawabnya singkat.
Pewarta: Dayat
Editor: Selendang Biru
Dokumen: MWCNU
Pasongsongan
0 Komentar