Pengobatan alternatif yang digelar Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PR NU) Padangdangan dibanjiri warga. Warga yang hadir tidak hanya dari desa setempat, melainkan juga dari desa tetangga. Kegiatan dipusatkan di SMPI Nurul Jadid, Desa Padangdangan, Kecamatan Pasongsongan, Ahad (10/10/21).
Digelarnya acara tersebut, menurut Ra Hermanto merupakan rangkaian kegiatan PR NU Padangdangan dalam menyambut Hari Santri Nasional (HSN) yang jatuh pada 22 Oktober nanti.
“Selain Pengobatan alternatif, masih banyak kegiatan lain yang akan kami selenggarakan demi menyemarakkan HSN 2021 ini,” terang Ketua PR NU Padangdangan itu.
Melihat antusias warga terhadap acara tersebut, Rais Syuriyah PR NU Padangdangan K Ozair berkomitmen untuk terus berupaya agar NU di Padangdangan bisa menebar manfaat bagi warganya.
“Ini adalah komitmen kepengurusan kami sejak awal, yakni NU di Padangdangan harus benar-benar dirasakan warganya,” tandasnya saat dikonfirmasi.
Pengobatan alternatif yang bekerja sama dengan Yayasan Jam’iyyah Ruqyah Aswaja (JRA) Tim Bindara Saod Sumenep berlangsung dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 18,00 WIB. Pengobatan meliputi ruqyah, bekam, gurah, refleksi, dan fashdu.
Cicit Syaikhona Kholil Bangkalan, KH Khotibul Umam yang hadir berkesempatan membuka acara tersebut dengan tawassul. Turut hadir Ketua PAC GP Ansor Pasongsongan Ra Muzawwikurrahman, Satkoryon Banser Pasongsongan Rifaqus Syauqi, dan beberapa pengurus ranting NU se-Pasongsongan.
Sementara itu, Ketua MWCNU Pasongsongan K Ahmad Riyadi dalam sambutannya berharap agar HSN menjadi momentum yang berharga untuk merefleksikan perjuangan para ulama dan santri terdahulu dalam membentengi NKRI ini.
“Dengan begitu, kita bisa menangkap pesan bahwa sesungguhnya tugas santri tidak hanya memperkaya khazanah keilmuan, melainkan juga bertanggung jawab menjaga keutuhan NKRI ini,” tegasnya.
Pewarta: Amir
0 Komentar