Dalam rangka merefleksikan 1 Muharram dan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-76, MWCNU Pasongsongan semarakkan istighotsah virtual yang digelar PCNU Sumenep pada Senin (16/08/21) malam.
Acara yang dipusatkan di kantor MWCNU Pasongsongan mematuhi protokol kesehatan serta diikuti oleh 50 persen peserta dari kapasitas maksimal, yakni sekitar 30 pengurus harian Syuriyah dan Tanfidziyah.
Seusai mengikuti live streaming istighatsah dari kanal Youtube TVNU Sumenep, Rais Syuriah MWCNU Pasongsongan KH Abdul Gaffar dalam penyampaiannya menyebutkan beberapa amalan penting pada malam atau hari Asyura.
“Ada beberapa amalan yang biasa dilakukan oleh para ulama, khususnya di kalangan Nahdlatul Ulama pada malam atau hari asyura, tepat pada 10 Muharram,” kata beliau.
Menurut KH Abd Gaffar, hanya ada dua amalan penting di hari Asyura yang sesuai dengan hadits shahih.
“Pertama, berpuasa di tanggal 10 Muharram. Keistimewaan melaksanakan puasa Asyura bisa menghapus dosa-dosa di tahun lalu,” tandas beliau.
Kedua, membahagiakan keluarga. Semisal, menyugukan hidangan yang tidak seperti hari biasanya.
“Dengan membahagiakan keluarga pada hari tersebut, maka Allah swt, akan memberikan kebahagiaan kepada kita selama satu tahun,” ungkap beliau.
Selain itu, beliau juga menyebutkan beberapa amalan penting di hari Asyura tersebut. Pertama, menjalin silaturahmi dengan orang alim. Kedua, menjenguk orang sakit. Ketiga, berbagi kebahagian kepada anak yatim. Keempat, memotong kuku. Dan kelima, dzikir Hasbunallah sebanyak sebanyak tujuh puluh kali.
“Insya Allah, dengan berdzikir Hasbunallah sebanyak tujuh puluh kali, Allah swt, akan menjauhkan kita dari musibah dan hal yang buruk,” pungkasnya sebelum kemudian acara ditutup dengan doa.
Pewarta: Fahmi
0 Komentar