NU Online Pasongsongan
Dalam pertemuan rutin Pengurus Ranting NU Padangdangan yang dipusatkan di kediaman Ust. Ifan Pristiawan, Sabtu (19/06/2021) malam, Ketua MWCNU Pasongsongan Ahmad Riyadi menyampaikan beberapa poin penting terkait isu penguatan ranting yang diusung Lembaga Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Sumenep saat turba (turun ke bawah) ke Kantor MWC beberapa hari lalu (16/06/2021).
Dirinya menyebutkan, ada lima kategori Ranting dianggap kuat, yakni apabila ranting ada pengurusnya; ada perkumpulan rutinnya; memiliki kegiatan sosial; memiliki kesekretariatan; dan terdapat database, setidaknya database kepengurusan.
“Jika Ranting telah memenuhi lima kategori tersebut, maka ranting bisa dianggap sebagai ranting kuat,” katanya.
Untuk kegiatan sosial, dirinya yang juga mantan aktivis PMII menegaskan, ranting NU tidak cukup hanya ada struktur kepengurusan saja, harus dilihat sejauh mana aktivitas kepengurusan tersebut mampu memberdayakan masyarakat di sekitarnya.
“Menyantuni yatim dan fakir miskin merupakan salah satu kegiatan sosial yang sangat mudah dilakukan ranting. Dana bisa digalang dari bawah dengan koin peduli,” jelasnya.
Sementara itu, K. Ozair dalam pemaparannya menjelaskan bahwa Ranting NU Padangdangan telah memenuhi lima kategori sebagai ranting kuat, meskipun usia kepengurusannya masih terbilang muda.
“Kepengurusnya sudah jelas ada, lengkap dengan databasenya. Kumpulan rutin juga kami punya. Bahkan di ranting ini ada dua perkumpulan rutin, yakni LINU (Lailatul Ijtima' NU) dan penggerak NU. Kegiatan sosial juga pernah kami lakukan saat memperbaiki jalan umum. Untuk santunan, kami masih dalam tahap pengumpulan dana dengan budidaya pisang,” papar Rais Syuriah Ranting NU Padangdangan itu.
0 Komentar