Sebagai bentuk kesungguhan dalam mewujudkan kampung literasi di lingkungan NU Pasongsongan, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Pasongsongan gelar bedah puisi yang mengikutsertakan Pengurus Lesbumi, Jumat (25/06/21) sore.
Kegiatan yang dipusatkan di Kantor MWCNU Pasongsongan tersebut, hadir Susanti Fajariah sebagai pemateri dari puisinya, “My Dear is Virtual”.
Dalam ulasan singkat, dirinya memaparkan bahwa puisi pada umumnya adalah ungkapan hati penyair yang memiliki kedalaman makna.
“Begitu pula dengan puisi yang saya cipta, tentu saja erat kaitannya dengan perasaan saya sendiri,” ungkap Ketua PAC IPPNU Pasongsongan itu.
My Dear is Virtual, menurut penyair yang akrab disapa Susanti, merupakan puisi berlatar belakang kisah cinta yang terhalang oleh jarak, ruang dan waktu.
“Meskipun begitu, kehadirannya sangat terasa dekat dan nyata. Bahkan, lebih dekat dari hembusan nafas di tenggorokan ini,“ imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Ahmad Jasimul Ahyak yang hadir sebagai pembina dari kegiatan rutin tersebut mengatakan, puisi tidak sekadar ungkapan perasaan penyair yang dituangkan melalui lisan atau tulisan. Pentingnya menekankan keindahan gaya bahasa, menurut Ketua Lesbumi itu, merupakan hal yang tidak boleh dikesampingkan.
“Karena itulah, memahami sistematika puisi serta mengetahui jenis-jenis puisi adalah hal penting untuk dikuasai. Semakin banyak mempelajari tata cara kepenulisan puisi, maka semakin hebat pula karya yang dilahirkan,” pungkasnya.
0 Komentar