Kacong Nuja yang disematkan pada nama kelompok musik Tong-tong milik Ranting NU Padangdangan merupakan media dakwah. Di mana grup musik tersebut didirkan dengan tujuan untuk menghindarkan generasi muda dari bahaya miras dan narkoba.
Hal itu diungkapkan Ketua Lesbumi MWCNU Pasongsongan Ahmad Jazimul Ahyak ketika menghadiri pentas musik Tong-tong Kacong Nuja di Dusun Duwek Buter, Padangdangan, Pasongsongan, Sumenep, Selasa (04/05/21) malam.
"Hal itu terbukti ketika Kacong Nuja justru banyak mengikutsertakan para pemuda setempat, sehingga mereka memiliki kegiatan positif," ungkapnya.
Menurutnya, kedekatan pemuda dengan pengurus NU, khususnya di Padangdangan, akan berimplikasi positif. Salah satu di antaranya, mereka akan terhindar dari bahaya yang mengancam generasi muda, yakni bahaya miras dan narkoba.
"Karena mereka merasa diayomi oleh NU, mereka pun akan berpikir dua kali untuk melakukan perbuatan yang merugikan dirinya dan kelompoknya," katanya.
Hal senada dibenarkan Ketua Ranting NU Padangdangan Hermanto, bahwa berdirinya Kacong Nuja memang tidak lepas dari persoalan yang dihadapi generasi muda saat ini.
"Miras dan narkoba yang mengancam generasi muda adalah hal yang kami takutkan. Sebab itu, salah tujuan berdirinya Kacong Nuja untuk mengatasi persoalan tersebut," jelasnya.
Oleh karenanya, dirinya segera mengambil langkah taktis dengan mendirikan Kacong Nuja sebelum generasi muda Padangdangan teracuni miras dan narkoba.
"Alhamdulillah, kehadiran Kacong Nuja sebagai musik tongtong banyak digemari pemuda setempat. Hingga saat ini, hampir semua pemuda Padangdangan banyak yang bergabung dengan kami," jelasnya.
Terkait rutinas Kacong Nuja, Hermanto mengatakan tidak hanya berkutat pada permainan musik saja.
"Salawatan dan khatmil Qur'an adalah agenda kami, utamanya di Ramadan ini. Untuk kegiatan sosial, bulan lalu kami bersama Kacong Nuja memperbaiki jalan umum di Dusun Duwek Buter hingga selesai," pungkasnya.
Pentas Kacong Nuja yang dihadiri ratusan warga, turut hadir Ketua MWCNU Pasongsongan K. Ahmad Riyadi dan beberapa Pengurus Tanfidziah lainnya.
Pewarta: Atoul Hasan
Editor: Moh. Junaidi
Foto: Dokumen MWCNU Pasongsongan.
0 Komentar