Ranting NU Padangdangan memiliki cara unik dalam
menjalin silaturahmi dengan warga, yakni menggelar musik tongtong sebagaimana
yang dilakukan pada
Sabtu (24/04/21) malam, di Dusun Bajung, Ambunten Barat.
Selain mengisi kegiatan di Ramadan ini, pagelaran musik tradisional tersebut menurut Hermanto juga sebagai perekat tali sulaturahmi dengan warga.
"Dengan musik tongtong ini, justru hubungan kami sebagai pengerus NU dengan warga begitu akrab, bahkan dengan warga di luar desa kami sekalipun," katanya.
Ketua ranting NU Padandangan itu mengaku, selama kepengurusnnya
menggeluti musik tradisional tersebut, dirinya merasa menemukan pintu masuk
untuk mengkomunikasikan NU
di tingkat grassroot.
"Dengan kesenian ini, kami sangat mudah diterima oleh semua
lapisan masyarakat," ungkapnya.
Sementara itu, K. Ozair Rais Syuriah Ranting NU Padangdangan kepada NU Online menjelaskan
bahwa kesenian dengan segala bentuknya dapat menghancurkan sekat perbedaan.
“Musik hanyalah media yang bisa
mempertemukan kita dalam segala perbedaan, bahkan dalam perbedaan ideologi sekalipun,”
tandasnya.
Karena itu, dirinya merasa penting
mendukung langkah Hermanto sekalipun hal itu dianggap nyeleneh oleh Pengurus
Ranting yang lain.
“Kami optimis atas langkah yang diambil Hermanto,”
pungkasnya.
Pewarta Totok
Editor: Ahmad Junaidi
Foto: Dokumen MWCNU Pasongsongan
0 Komentar