MWC NU Pasongsongan - Pada Rabu (17/03/21) sore, Satuan
Koordinasi Rayon (Satkoryon) Banser Pasongsongan menggelar prosesi penyerahan
sertifikat kepada perserta yang telah mengikuti Diklatsar Banser di Kecamatan Gapura
pada Februari lalu.
Penyerahan sertifikat tersebut dilaksanakan di acara rutin Forum Silaturahmi
(Forsi) Detasemen Wanita Banser (Denwatser) yang di pusatkan di kediaman
Anggota Denwatser Qurba Ilaih, Dusun Sumber Manis, Desa Panaongan, Kecamatan
Pasongsongan.
Acara yang digelar sederhana dan khidmat itu, turut hadir Ketua MWC
NU Pasongsongan K. Ahmad Riyadi M.Pd, Kasatkorcab Sumenep Suaidi SP.d, Ketua PAC
GP Ansor Pasongsongan Muhammad Khalis SP.d, dan Kasatkoryon Pasongsongan Ahmad
Fauzi S.Pd.I.
Suasana saat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Mars Syubbhanul Wathon, dan Mars Banser |
Secara simbolik, pernyerahan sertifikat Diklatsar tersebut diberikan
langsung oleh Suaidi.
Dalam sambutannya, Suaidi mengatakan bahwa Banser harus amanah dan
memiliki komitmen yang tinggi kepada NU.
“Menjadi Banser itu bukan karena pakaiannya atau sebanyak apa bintang
di bahunya (pangkat, red), melainkan komitmen dan pengabdian di NU yang
harus ditanamkan. Pengabdian kita sampai mati,” tegasnya.
Lebih lanjut, Kasatkorcab itu mengungkapkan beratnya menjadi
seorang Banser mengingat besarnya tantangan dihadapi, semisal terkait fitnah
yang dewasa ini bertubi-tubi menghujani Banser.
“Banser itu bajunya beli sendiri. Tidak pernah berharap materi saat
bertugas. Sudah begitu, Banser itu harus siap dicaci-maki.” ungkapnya.
Karena itu wajar jika K. Ahmad Riyadi pada sambutan sebelunya berharap
agar Banser menjadi soko guru pergerakan NU di Pasongsongan.
“Sebab, pada diri Banser, saya menemukan pengabdian yang
sesungguhnya. Dan saya sulit menemukan penghianat di dalamnya, dan mereka
bergerak dalam satu komando,” katanya. (Atok el-Real/MAF)
0 Komentar