Terkait wacana pemerintah mengambil kebijakan impor beras, Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU)
Pasongsongan K. Abd. Gaffar ungkap ketidak-sepakatannya saat ditemui NU Online di
kediamannya, Pasongsongan, Jumat (26/03/21) siang.
K. Abd. Gaffar menilai, kebijakan tersebut tidak pro-rakyat. Sebab,
impor beras beresiko terhadap anjloknya harga gabah.
“Menjadi hal yang aneh jika pemerintah berencana mendatangkan beras
dari luar. Dampaknya, beras kita akan murah,” katanya.
Di masa panen raya ini, menurut Ketua LPPNU Pasongsongan, stok
beras semestinya tercukupi dan tidak perlu impor beras. Apalagi dirinya
melihat, hasil panen saat ini meningkat sekitar 25% dari tahun sebelumnya.
“Jadi, impor beras di tengah melimpahnya beras lokal hanya akan
memperparah penderitaan petani,” tandasnya.
Benar atau tidaknya wacana tersebut, K. Gaffar, sapaan akrabnya, berharap agar pemerintah mengkaji ulang rencana impor beras, lebih-lebih di
masa panen raya ini.
"Saya berharap, kebijakan pemerintah harus berpihak pada
peningkatan kesejahteraan petani,” pungkasnya. (Maniro/MAF)
Keterangan foto: Ducoment MWCNU Pasongsongan
0 Komentar