Foto: Istimewa |
MWC NU Pasongsongan - Pengurus Mejelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Pasongsongan masa khidmat 2021-2026 resmi dilantik, Ahad (28/02/21). Pelantikan kali ini mengusung tema “Menyongsong Satu Abad, Meneladani Mu'assis Menuju Kemandirian NU".
“Hal terpeting bagi Pengurus MWC ialah menggerakkan pengurus-pengurus ranting atau anak ranting,” kata Rais Syuriyah PC NU Sumenep KH. Hafidzi Syarbini saat mengukuhkan pengurus di Aula Masjid Al Hidayah, Desun Lebak Barat, Desa Pasongsongan, Kecamatan Pasongsongan.
Kegagalan pengurus NU menurut KH. Hafidzi manakala tidak bisa membentengi warganya dari aliran selain Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah (Aswaja NU).
“Pengurus NU tidak hanya menjadi pengurus, tapi harus memperhatikan warganya agar betul-betul Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah,” ungkap beliau.
Pada kesempatan sebelumnya, Rais Syuriyah MWC NU Pasongsongan KH. Muhammad Mustofa Mukamal dalam sambutannya mengharap agar semua pengurus menjaga kebersamaan dalam menjalankan setiap program organisasi.
“Saya meminta, semua pengurus tetap kompak dan ikhlas dalam menjalankan program organisasi,” ungkap beliau.
Camat Pasongsongan Farid Wadjdi yang hadir dalam pelantikan tersebut juga memberi pernyataan, bahwa sinergi antara ulama dan umara sangat penting dalam membangun Pasongsongan mendatang. Karena itu, sebagai organisasi yang didirikan para ulama, beliau mengharap kiprah NU tidak seperti ormas lain yang sesudah dilantik tidak merealisasikan program kerjanya.
“Biasanya, organisasi-organisasi yang lainnya itu, kegiatannya hanya ada dua. Sesudah dilantik, menunggu masa berakhirnya pembubaran, pelantikan lagi. Di tengahnya kosong (tidak ada program kerja yang realistis, red). Saya berharap, NU tidak seperti itu,” ungkap beliau sebelum kemudian lantang berkata, “NU Pasongsongan di depan!”
Sementara itu, NU menurut KH Muh. Unais Ali Hisyam adalah jam’iyah perjuangan yang didirikan oleh Hadratus Syekh Hasyim Asy'ari. Dijelaskan pula, Kiai Hasyim Asy'ari telah menjamin siapa saja yang berkhidmat di NU diakui sebagai santri beliau, dan didoakan husnul khatimah.
“Dalam satu riwayat dijelaskan, Kiai Hasyim Asy'ari berpuasa selama tiga tahun. Satu tahun untuk beliau sendiri, satu tahun untuk keluarganya, dan satu tahunnya untuk santrinya. Siapa santrinya? Ya, pengurus NU,” jelas beliau.
Pelantikan MWC NU Pasongsongan tersebut juga dihadiri oleh beberapa
Pengurus Syuriyah dan Tanfidziah PC NU Sumenep, Pengurus Lemabaga NU Pasongsongan,
Pengurus Ranting NU se-Kecamatan Pasongsongan, Badan Otonom (Banom) NU
Pasongsongan, dan Pemerintah Desa Pasongsongan. (Dayat/MAF)
0 Komentar