Foto: Istimewa |
MWC NU Pasongsongan - Ketua MWC NU Pasongsongan K. Ahmad Riyadi menyatakan, ada kelompok separatis di tubuh NU yang ingin mendirikan NU di dalam NU.
“Mereka itu tidak pernah tahu NU, tidak pernah berkeringat di NU, dan tidak pernah merasakan betapa sulitnya menghidupkan NU. Tiba-tiba saja, mereka datang menyalah-nyalahkan NU,” katanya saat menjadi pemateri di perkumpulan Lailatul Ijtima' Nahdlatu Ulama (LINU) Panaongan yang dipusat di kediaman K. Salehoddin Khoir, Desa Panaongan, Kecamatan Pasongsongan, Jumat (26/02/21) malam.
Mereka itu menurut K. Ahmad Riyadi adalah penumpang gelap yang masuk di tubuh NU untuk merongrong NU dari dalam. Mereka mengusung narasi bahwa NU yang benar adalah NU-nya Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari.
“Mereka salalu bilang, ‘saya adalah NU-nya Kiai Hasyim Asy’ari’. Berarti, setelah Kiai Hasyim Asy'ari, NU itu salah. Padahal, sebagai jam’iyah diniyah dan ijtima’iyyah, NU dari dulu sampai sekarang tidak berubah,” ungkap mantan aktivis PMII 98 tersebut.
Karena itu, dirinya mengingatkan agar berhati-hati menghadirkan mubaligh.
“Namun, seringkali kita menghadirkan orang seperti itu untuk menjadi mubaligh,” pungkasnya.
Sementara itu, K. Salehoddin Khoir yang saat itu menjadi pembanding juga merasa keberatan dengan adanya penumpang gelap di Tubuh NU, dan dirinya berharap tidak ada penumpang gelap di MWC NU Pasongsongan.
"Saya paling tidak suka dengan musang yang berbulu domba. Jika mau ber-NU, ya jangan setengah-setangah, apalagi hendak merongrong NU dari bawah dengan mengusung narasi sumbang, ‘saya NU-nya Kiai Hasyim,” tandasnya dengan nada berapi-api.
Kumpulan yang dihadiri 40 orang lebih, turut hadir Mustasyar MWC NU Pasongsongan Habib Taha al-Hadad, Wakil Ketua PC NU Sumenep K. Hosnan Mustafa, Rais Syuriyah Ranting NU Panaongan K. Jamaludi Johan, dan Wakil Ketua MWC NU Pasongsongan K. Asyikurahman. (Nisan/MAF)
0 Komentar