Foto: Istimewa |
MWC NU Pasongsongan - Kepengurusan masih belum dilantik, namun Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) NU Pasongsongan telah membuat gebrakan awal yang patut diacungi jempol.
Hal itu diungkapkan Ketua MWC NU Pasongsongan, K. Ahmad Riyadi, kepada NU Online usai menghadiri rapat yang digelar Lesbumi di Auditorium Kantor MWC NU Pasongsongan, Senin (15/02/21) malam.
“Membentuk kumpulan Macapat bukanlah perkara mudah. Selain karena semakin kehilngan generasi, macapat juga kian tersingkir oleh kuatnya gempuran kesenian modern,” katanya.
Karena itulah, dirinya sangat apresiatif terhadap langkah cepat Lesbumi demi melestarikan kesenian tembang macapat di Pasongsongan.
Rapat yang melibatkan seniman macapat se-Kecamatan Pasongsongan telah mencatat beberapa kesepakatan penting. Pertama, nama “Macapat Lesbumi NU” di sepakati sebagai nama dari perkumpulan macapat tersebut. Kedua, disepakati beberapa aturan yang harus dipatuhi semua anggota, yakni arisan minimal Rp 10.000 dan maksimal Rp 50.000, anggota dianjurkan memakai baju lengan panjang serta kopiyah hitam. Ketiga, jadwal kumpulan tersebut dilaksanakan setiap bulan pada minggu pertama, dan kumpulan dimulai pukul 19.30 WIB berakhir pukul 23.00 WIB. Disepakati pula bahwa kumpulan perdana akan dilaksanakan di rumah Ketua Lesbumi, Ahmad Jasimol Ahyak pada sabtu (20/02/21) malam mendatang. Keempat, suguhan yang disajikan hanya kopi. Kelima, diperbolehkan menggunakan alat tiup berupa seruling. Keenam, terbentuknya struktur kepengurusan kumpulan Macapat.
1. Pembina: Sonayan
2. Ketua: Tohan
3. Wakil Ketua: Erliyanto
4. Sekretaris: Ust. Sadili
5. Wakil Sekretaris: Ust. Suryanto
6. Bendahara: K. Salehoddin Khoir
7. Wakil Bendahara: K. Ahmad Jasimol Ahyak
8. Pembawa Acara: K. Salehoddin Khoir dan Ust. Sadili
9. Penerjemah Tembang: Sonayan, Tohari dan Heriyanto
0 Komentar