Rapat koordinasi Panitia Harlah dan Pelantikan NU bersama Takmir Masjid Al Hidayah (foto: Ra Say) |
Dalam rangka persiapan Harlah NU ke 95 dan Pelantikan Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pasongsongan masa khidmat 2020 – 2025 yang diagendakan pada akhir Februari (Ahad, 28/01/21), Panitia Harlah dan Pelantikan MWCNU Pasongsongan menggelar rapat koordinasi terbatas yang bertempat di Masjid Al-Hidayah, Pasongsongan, pada Kamis (28/01/21) malam.
Selain dihadiri beberapa panitia inti, hadir pula dalam rapat tersebut Ust. Ali Murrahman didampingi Ust. Asyarianto mewakili Takmir Masjid Al-Hidayah, dan K. Ahmad Suni selaku Ketua Lembaga Takmir Masjid (LTM) Nahdlatul Ulama (NU) Pasongsongan.
“Kami memang sengaja tidak menghadirkan semua Pengurus MWC terpilih, sebab rapat ini sifatnya terbatas, guna kelancaran koordinasi,” jelas Sekretaris Panitia, Ra Ahmad Kusairi, kepada NU Online Pasongsongan.
Alumni Pondok Pesantren Lirboyo itu juga menjelaskan bahwa ada beberapa poin penting yang dihasilakan pada rapat terbatas tersebut. Pertama, Masjid Al-Hidayah disepakati sebagai tempat acara Peringatan Harlah dan Pelantikan MWCNU Pasongsongan. Kedua, kesanggupan Ust. Asyarianto menjadi tuan rumah pada sesi ramah-tamah pada acara tersebut. Ketiga, acara peringatan tersebut akan melibatkan warga setempat. Keempat, panitia juga akan menghadirkan H. Nono selaku pemilik lahan dan pendiri Masjid Al-Hidayah.
Terkait ditetapkannya Masjid Al-Hidayah sebagai tempat peringatan Harlah dan Pelantikan, Ra Say sapaan akrabnya berencana akan melakukan bersih-bersih area Masjid, terhitung mulai sabtu besok (30/01/21).
Selain itu,Mas Hariyanto selaku Ketua Panitia juga mengagendakan rapat gabungan yang akan melibatkan jajaran Syuriyah dan Tanfidziyah.
“Namun, jika semuanya sudah clear. Barulah kami akan mengajak beliau-biliau duduk dan berembuk bersama,” tandas saudagar mas dan perhiasan itu.
Pada kesempatan yang berbeda, Ketua MWCNU Pasongsongan, K. Ahmad Riyadi menyambut baik langkah taktis panitia
“Sinergi dengan Takmir Masjid Al-Hidayah ini harus terus dibangun dan berkelanjutan. Jangan sampai hubungan baik ini kita dianggap usai setelah acara harlah dan pelantikan ini selesai. Tidak, ini tidak boleh terjadi. Masjid adalah bagian dari tanggung jawab kita. Karena itulah, NU punya LTM,” jelas mantan aktifis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) saat ditemui NU Online di Rumahnya.
0 Komentar