Dalam pembukaan rapat, Ketua MWCNU Pasongsongan, K. Ahmad Riyadi mengajak seluruh Pengurus Harian dan Lembaga untuk bekerja sama demi terlaksananya program organisasi.
“Ketika melihat NU, ya tidak harus saya. Di NU, ada K. Yusalam, ada K. Sale, dan semua yang ada di kepengurusan ini,” tandasnya.
Selanjutnya, dirinya menegaskan bahwa dalam kepengurusan NU tidak boleh ada visi lembaga, melainkan harus bersama-sama dan bersenergi pada visi organisasi. Hal tersebut ditekankan agar rancangan program yang akan direncanakan mengarah pada nilai dan tujuan yang sama.
Pernyataan tersebut diamini oleh Wakil Ketua MWCNU Pasongsongan, K. Asyikurahman.
“Kita harus melupakan ego kelembagaan. Kita juga harus menyadari bahwa kita adalah satu dan melakukan semuanya untuk kepentingan bersama (NU: red)” tegasnya saat ditemui BintangsembilanNews.com.
Seusai penjelasan program kerja dijelaskan oleh masing-masing ketua lembaga, Kiai Jamaludin Johan selaku pengasuh pondok pesanten Al-furqon sekaligus sebagai tuan rumah sangat apresiatif melihat semangat kepengurusan NU saat ini yang dalam penglihatannya tidak mengenal lelah.
“Saya melihat sebuah harapan baru, semangat yang baru dan kekuatan yang masih baru. Sepertinya, NU di Pasongsongan akan kembali menunjukkan gaungnya. Karena itu, maksimalkan semua potensi yang kita miliki. Mari kita bergerak, bergerak dalam satu visi yang sama,” ungkap K. Jamaludin di hadapan BintangsembilanNew.com. (Pthr)
0 Komentar