Vaksinasi merupakan solusi utama bagi pengendalian pandemi Covid-19. Terkait hal itu, Kiai Ahmad Riyadi, ketua MWCNU Pasongsongsongan menegaskan kesiapannya menjadi orang pertama di Pasongsongan menerima vaksin Covid-19 tersebut. Hal itu dinyatakan saat menjadi narasumber di acara launching NUPssChannel di rumah Hamdan, Ahad (17/01/21) malam.
"Sebelum vaksin tersebut mendapatkan izin penggunaan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah melakukan kajian pengujian vaksin. Karena itu saya meyakini vaksin tersebut aman," Jelas Kiai Riyadi. "Selain itu, kesiapan saya menerima vaksin tersebut juga didasari himbauan PWNU Jawa Timur. Jadi, saya dan pengurus yang lain tidak ada silang pendapat mengenai hal ini. Artinya, saya dan semua pengurus NU harus menjadi contoh bagi warga Pasongsongan dengan kesiapan menjadi garda terdepan menerima pemberian vaksin tersebut," tambah dirinya menegaskan.
Terkait informasi hoax yang menebar teror ketakutan tentang vaksin covid-19, Kiai Riyadi menghimbau agar masyarakat mampu menfilter semua informasi di media sosial dengan mengedepankan konsep tabayun. "Jika tidak ingin tersesat, jangan bertanya kepada yang bukan ahlinya," tegasnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh sekretaris Lembaga Takmir Masjid (LTM) Nahdlatul Ulama (NU) Pasongsongan, Lora Say, bahwa keterjebakan masyarakat Pasongsongan pada hoax tentang vaksin justru akan memperparah pandemi covid-19 ini. "Jika pendemi covid ini tidak segera usai, maka yang rugi kita sendiri. Tidak normalnya pendidikan dan ekonomi merupakan merupakan dampak dari semua itu. Oleh karenanya, jangan takut untuk diberi vaksin," tandasnya.
Pada acara pamungkas launching NUPssChannel, semua pengurus harian MWCNU Pasongsongan dan lembaga membuat pernyataan sikap kesiapan untuk divaksin covid-19 di hadapan audio visual NUPssChannel. Bahkan semua peserta yang hadir juga membuat pernyataan sikap yang sama, antara lain ketua pemuda Panaongan, anggota Banser Pasongsongan dan pengurus perkumpulan Lailatu Ijma Nahdlatul Ulama (LINU).
Editor : Dps
Pewarta: Habib Amir
0 Komentar